lagi belajar blog

Wednesday, November 14, 2012

Menginterpretasi Makna Teks Pantun

Menginterpretasi Makna Teks Pantun

Pantun adalah sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima akhir ab ab. Dalam sebuah pantun terdapat nilai luhur agama, budaya, dan norma yang dianut masyarakat. Penyampaian nilai tersebut bervariasi, ada yang melalui kelakar, sindiran, nyanyian, dan sebagainya, sehingga memunculkan anggapan bahwa pantun Melayu ada yang berisi tunjuk ajar, ada pula yang hanya hiburan belaka. Padahal, jika disimak dan diteroka, teks pantun pasti memuat nilai luhur budaya, baik untuk menyindir, membujuk, dan mendidik manusia.

Dalam menginterpretasikan makna teks pantun tergantung pada pemahaman dan kecerdasan penerjemahnya. Secara ideal, sebuah teks pantun bersifat mengingatkan, memberi tunjuk ajar, dan memberi nasihat. Hal ini sesuai dengan ungkapan yang menyebutkan “hakikat pantun menjadi penuntun” Kegiatan menginterpretasi sebuah teks memiliki banyak tujuan, terutama dalam hal belajar memahami isi sebuah pantun. 

Interpretasi teks pantun bertujuan untuk memberikan pengertian dan makna pantun. Setiap pantun yang dibuat pastilah memiliki makna yang hendak dimengerti oleh pembacanya. Oleh karena itu, diperlukan interpretasi atau penafsiran agar makna tersebut sampai kepada pembaca. Pengertian dan makna pantun didapat dalam proses membaca dan menulis.


Interpretasi bertujuan untuk melatih penggunaan perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Dalam proses interpretasi, tentu  melibatkan bahasa sebagai objek. Jika perbendaharaan bahasa baik, otomatis isi sebuah pantun dapat mudah diinterpretasi atau ditafsirkan.

Interpretasi bertujuan untuk mengasah imajinasi. Imajinasi atau daya khayal semakin terasah karena dalam proses interpretasi, Anda dituntut untuk berpikir dan mengira apa yang hendak disampaikan oleh pengarang. Selain itu, interpretasi bertujuan untuk memperkaya perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Dalam proses mencari makna, kalian tentu menemukan kata baru yang harus diinterpretasi. Kata-kata tersebut menjadi input perbendaharaan kata bahasa Indonesia.

Langkah-langkah Interpretasi Teks Pantun
Membaca merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Bacalah teks pantun dengan saksama. Artinya, baca dengan perlahan sambil memaknai setiap diksi (pemilihan kata) yang terdapat pada pantun. Baca berulang hingga berkali-kali agar pemahaman lebih mendalam. Telaah setiap kata, rima, pola, bahasa, sampiran, isi, dan bait pantun. Jika perlu, sediakan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai rujukan makna dan arti kata. Tafsiran, gambaran atau pandangan biasanya akan muncul pada bagian “isi” karena pada bagian inilah terdapat tujuan penulis membuat pantun.

Setelah membaca teks pantun, selajutnya adalah menulis makna pantun yang telah kalian dapatkan pada proses membaca tadi. Tuliskan tafsiran, gambaran, atau pandangan awal dari isi pantun. Gambaran atau pandangan setiap orang berbeda-beda, namun hal tersebut bukan untuk diperdebatkan, melainkan untuk didiskusikan.

No.PantunMakna
1.
Orang Sibu menunggang kuda,
kuda ditunggang patang tulang.
Masih mau mengaku muda,
Padahal cucu keliling pinggang.
Orang yang mengaku masih muda padahal cucunya sudah banyak sekali.
2.
Burung pipit memakan padi,
burung enggan pergi ke hutan.
Tidak puas di dalam hati,
kalau tidak bersama tuan.
Hati merasa tidak puas jika tidak bersama orang yang kita sayangi
3.
Buah cempedak di luar pagar,
ambil galah tolong jolokkan.
Saya budak baru belajar,
kalau salah tolong tunjukkan.
Orang yang baru belajar, jadi jika ada kesalahan harap diberitahu mana yang benar
4.
Kayu cendana di atas batu,
sudah diikat dibawa pulang.
Adat dunia memang begitu,
benda yang buruk memang terbuang.
Di dunia ini tindakan yang buruk harus dihindari
5.
Orang Bayang pergi mengaji,
Ke Cubadak jalan ke Panti.
Meninggalkan sembahyang jadi berani,
Seperti badan tak akan mati.
Meninggalkan ajaran agama membuat orang bertindak seolah-olah tidak akan mati.
6.
Apa guna orang bertenun,
untuk membuat pakaian adat.
Apa guna orang berpantun,
untuk memberi petuah amanat.
Pantun dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan petuah dan amanat.
7.
Apa guna orang bertenun,
untuk membuat kain selendang.
Apa guna orang berpantun,
untuk memberi hukum dan undang.
Pantun dapat digunakan untuk mengetahui hukum dan adat yang berlaku.
8.
Apa guna orang bertenun,
untuk membuat kain dan baju.
Untuk apa orang berpantun,
untuk menimba berbagai ilmu.
Pantun dapat digunakan sebagai sarana menimba ilmu.
9.
Kalau hendak berlabuh pukat,
carilah pancang kayu berdaun.
Kalau kurang mengetahui adat,
carilah orang tahu berpantun.
Jika ingin mendapat pengetahuan carilah orang yang pandai berpantun

Dari beberapa contoh pantun di atas, kita dapat mengetahui bahwa pantun berperan sangat penting dalam kehidupan. Melalui pantun, tunjuk ajar disebar luaskan, diwariskan dan dikembangkan. Melalui pantun pula nilai-nilai luhur dikekalkan dan disampaikan kepada anggota masyarakatnya. Setiap pantun pada hakekatnya mengandung nilai-nilai luhur.
blog terkecil, dan lagi belajar blog

AKU TULIS PAMPLET INI Oleh :W.S. Rendra

AKU TULIS PAMPLET INI Oleh :W.S. Rendra Aku tulis pamplet ini karena lembaga pendapat umum ditutupi jaring labah-labah Orang-orang b...

TJERITA BUAT DIEN TAMAELA Oleh Chairil Anwar

TJERITA BUAT DIEN TAMAELA Oleh Chairil Anwar Beta Pattiradjawane jang didjaga datu datu Tjuma satu Beta Pattiradjawane kikisan lau...

BAGAIMANA KALAU Oleh Taufiq Ismail

BAGAIMANA KALAU Oleh Taufiq Ismail Bagaimana kalau dulu bukan khuldi yang dimakan Adam, tapi buah alpukat, Bagaimana kalau bumi bukan...

THE BROOK By Alfred Lord Tennyson

                         THE BROOK By Alfred Lord Tennyson             AlFRED LORD TENNYSON                               (BORN 1809-18...

MIRROR By Sylvia Plath

                                               MIRROR                                                    BY SYLVIA PLATH I AM SILVER A...

OZYMANDIAS By Percy Bysshe Shelley

                                         OZYMANDIAS                                                BY PERCY BYSSHE SHELLY I MET A TRAVEL...

WILLIAM SHAKESPEARE By William Shakespeare

NOT MARBLE,NOR GILDED MONUMENTS (SONNET 55)                                  BY WILLIAM SHAKESPEARE NOT MARBLE,NOR GILDED MONUMENTS OF...

KARAWANG BEKASI Oleh Chairil Anwar

KARAWANG BEKASI Oleh Chairil Anwar Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat sen...

DOA SEORANG SERDADU SEBELUM BERPERANG Oleh :W.S. Rendra

DOA SEORANG SERDADU SEBELUM BERPERANG Oleh :W.S. Rendra Tuhanku, WajahMu membayang di kota terbakar dan firmanMu terguris di atas rib...

KETIKA BURUNG MERPATI SORE MELAYANG Oleh Taufiq Ismail

KETIKA BURUNG MERPATI SORE MELAYANG  Oleh Taufiq Ismail Langit akhlak telah roboh di atas negeri Karena akhlak roboh, hukum tak tegak...





Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Menginterpretasi Makna Teks Pantun

  • Menulis Ulang Teks Anekdot Menulis Ulang Teks Anekdot Layanan publik sering mendapatkan kritik atau menjadi bahan lelucon yang membuat gelak tawa. Kritik atau lelucon itu dapat disampaikan mel ...
  • Mengenang Jasa Pahlawan melalui Puisi Mengenang Jasa Pahlawan melalui Puisi Salah satu cara menghargai jasa para pahlawan adalah dengan cara membuat puisi. Mereka berjuang melawan penjajah dengan hanya b ...
  • Mengulas Novel Surat Kecil untuk Tuhan Mengulas Novel Surat Kecil untuk Tuhan Ulasan biasa dilakukan atas suatu karya disekitar kita sebagai umpan balik dari rasa kritis kita terhadap hal tersebut. T ...
  • Mengurutkan Paragraf dalam Teks Eksposisi Mengurutkan Paragraf dalam Teks Eksposisi Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menj ...
  • Mengomentari Pendapat Narasumber Dialog Interaktif Mengomentari Pendapat Narasumber Dialog Interaktif Dialog interaktif merupakan percakapan atau perbincangan yang biasanya dilakukan di televisi ataupun radio yang bia ...

0 comments:

Post a Comment